Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negeri (BUMN) Rini Soemarno menceritakan mengenai kunjungan kerjanya ke Puncak Jaya Mulia, Papua yang baru-baru ini dilakukannya.
Pada kunjungan kerja guna mewujudkan program BUMN untuk menurunkan harga semen di ujung Indonesia itu Rini mengajak serta perwakilan PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero), PT Semen Tonasa, PT Semen Indonesia (Persero), PT Pelni (Persero), dan PT Pelindo IV (Persero).
Rini menyebutkan di Puncak Jaya, Papua harga semen per sack-nya bisa mencapai Rp 2 juta.
Namun dengan sinergi yang dilakukan para BUMN tersebut, harga semen di Puncak Jaya sudah turun menjadi Rp 500 ribu per sak.
"Kemarin saya di Puncak Jaya Mulia bisa declare harga semen per sak 500 ribu. Itu nggak ada subsidi negara, itu kita bersinergi menurunkan cost itu," ungkap Rini Soemarno di gedung kementerian BUMN, Jakarta Pusat, Jumat (25/8/2017).
Rini menjelaskan tingginya harga semen di Puncak Jaya karena mereka mengambil semen dari Surabaya, Jakarta Timur sehingga harga pengiriman pun melambung.
Sekarang semen diambil dari Makassar kemudian dikirimkan ke Timika, kemudian ke Wamena, sehingga harga menjadi lebih murah.
Alhasil harga semen dikedua wilayah yang dilalui itu pun juga ikut mengalami penurunan.
"Itu disebabkan tadinya dia ngambil dari Surabaya, sekarang kita kirim langsung dari Makassar langsung ke Timika. Dari situ saya turun ke Wamena, biasanya 580 ribu per sak, kita bisa turunkan ke 370 ribu. Ini semua sinergi," ucap Rini Soemarno.
Rini pun optimis harga semen di kawasan Papua dapat semakin turun dengan terus meningkatkan komitmen diantara para BUMN.
"Saya masih yakin Insya Allah masih bisa turun lagi, makin banyak bahan yang bisa kirim ke mereka. Inilah sinergi BUMN kita, inilah hasil kita kalau berkomitmen bahwa BUMN hadir untuk negeri," tukas Rini Soemarno.