TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Trend penjualan secara online secara langsung tidak berdampak pada penjualan produk offline di Lindeteves Trade Center (LTC) Glodok.
Bahkan, kehadiran toko online bukan menjadi pesaing namun justru sumber informasi tambahan.
"LTC itu fokus menjual barang untuk kebutuhan industri seperti alat safety, generator, dan perkakas. Jadi mayoritas bukan eceran. Kalau misalnya beli tang satu ya bukan di sini tempatnya," ujarnya, Selasa (5/9/2017).
Ia tidak memungkiri, ada pedagang LTC yang juga menjual secara online namun memang nilainya tidak sebanyak secara offline.
"Untuk produk yang dijual di LTC, penjualan online tidak maksimal karena terkadang pembeli membutuhkan penjelasan dari barang yang dibeli,' katanya.
Tokoh pedagang Glodok, Alex Suharly mengakui kemajuan teknologi mengarahkan pergeseran gaya belanja masyarakat ke online atau e-commerce.
"Tidak semua produk dapat dijual secara online karena mengharuskan bertemu langsung dengan penjual dan melihat barang yang akan dibeli," katapengawas Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun (P3SRS) Lindeteves Trade Center (LTC) Glodok ini.
LTC Glodok memiliki kurang lebih 3.000 kios dengan jumlah pedagang yang mencapai ribuan dan accupancy sudah 100 persen.
"Kalaupun ada kios yang kosong itu dipakai untuk gudang mereka," ujar Alex.
LTC Glodok terdiri dari 6 lantai belum termasuk hotel, restaurant, karaoke, ballroom. P
engunjung LTC Glodok mencapai lebih dari sekitar 50.000 orang perhari.