TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Utama PT Telkom Indonesia Alex Sinaga mulai berani mengeluarkan pernyataan tegas seputar kondisi Satelit Telkom 1 yang rusak akhir Agustus 2017.
Usai memastikan konektivitas layanan pelanggan Satelit Telkom 1 rampung 100 persen, Alex membantah keras kabar Satelit Telkom 1 hancur berkeping-keping.
“Ada yang bilang berkeping-keping, pada kesempatan ini saya katakan itu salah!,” ujarnya dalam konferensi pers di Kanto Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jakarta, Selasa (12/9/2017).
Baca: Dirjen Perhubungan Laut Nonaktif Sebut Pemeriksaannya Di KPK Soal Dunia Akhirat
Saat ini tutur dia, Telkom melalui Pusat Pengendali Satelit Cibinong masih bisa berkomunikasi dengan Satelit Telkom 1 secara telemetri. Hal ini dinilai bukti pasti satelit tersebut tak hancur berkeping-keping.
Meski begitu, Telkom sudah memastikan bahwa Satelit Telkom 1 sudah tidak bisa dioperasikan lagi. Telkom juga sudah mendapatkan rekomendasi dari produsen Telkom 1 yaitu Lockeed Martin.
“Berdasarkan kajian, itu rekomendasinya adalah untuk dilakukan set down. Nah proses untuk itu kami masih bekerja tiap hari dengan Lockeed Martin, jadi kapan dieksekusi itu tergantung data telemetri,” kata Alex.
Sebelumnya, satu teleskop milik perusahaan yang memantau objek geostationer Bumi yang berbasis di Amerika Serikat, ExoAnalytic Solutions, menangkap debris (serpihan) satelit yang diduga berasal dari Telkom 1.
ExoAnalytic menggunakan algoritma untuk me-review data dari 165 teleskop optik yang tersebar di penjuru Bumi. Algoritma tersebut mencari kejadian anomali satelit.
Berita Ini Sudah Dipublikasikan di Kompas.com, dengan judul: Dirut Telkom Bantah Satelitnya Hancur Berkeping-keping