TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia Property Watch (IPW) mencatat jumlah unit properti yang terjual pada triwulan I 2017 tumbuh 5,7 persen. Angka itu lebih baik dibandingkan triwulan I di 2016 yang melambat sampai minus 24 persen.
Direktur Eksekutif IPW Ali Tranghanda memaparkan sejumlah kalangan meyakini bisnis properti akan bertumbuh lebih baik di semester II 2017.
Hal ini tidak terlepas dari membaiknya indikator perekonomian yang terus mendukung pertumbuhan bisnis properti.
"Pasar properti nasional yang sehat dan solid dengan keseimbangan antara semua segmen masyarakat," ujar Ali di Jakarta, Senin (18/9/2017).
Ali menyebut banyak langkah pemerintah yang merangsang pertumbuhan di sektor properti.
Dalam hal ini adanya relaksasi loan to value (LTV) dari Bank Indonesia, pemangkasan perizinan, pemotongan PPh final, suku bunga KPR yang cenderung menurun, dan amnesti pajak.
Sedangkan hunian yang diincar masyarakat saat ini menurut Ali adalah rumah tapak murah dan rumah kelas menengah. Penjualan kedua segmen properti itu kata Ali akan terus tumbuh sampai akhir 2017.
“Kenaikan terbesar terjadi di segmen menengah yang diperkirakan akan tetap menjadi primadona di sepanjang tahun 2017," ungkap Ali.