TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian BUMN sedang menyiapkan empat perusahaan pelat merah untuk menerbitkan obligasi idr bond atau surat utang global berdenominasi rupiah.
Deputi Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha Kementerian BUMN, Aloysius Kiik Ro mengatakan, saat ini BUMN yang akan menerbitkan global idr bond perlu mendapatkan rating dari lembaga pemeringkat internasional seperti S&P ataupun Moody's.
"BUMN ini kan pendapatan basisnya rupiah dan kurang lebih ada 4 BUMN yang sudah bisa terbitkan global idr bond," tutur Aloysius, Jakarta, Rabu (27/9/2017).
Menurut Aloysius, penerbitan obligasi idr bond ini untuk mendukung kebutuhan pembangunan infrastruktur nasional hingga 2019 yang mencapai Rp 1.100 triliun per tahun, dimana rata-rata ketersediaan dana domestik dari seluruh sumber hanya ada sekitar Rp 900 triliun.
"Sekarang persiapan terus terang baru rating, tapi kita maunya secepatnya tahun ini diterbitkan," ucap Aloysius.
Direktur Utama Mandiri Sekuritas Silvano Rumantir menambahkan, instrumen global idr bonds diharapkan dapat memberikan akses, sumber, serta diverisifikasi pendanaan berbasis rupiah bagi perusahaan-perusahaan di Indonesia.
"Bagi investor, instrumen ini memberikan diversifikasi portofolio yang berkualitas," ujar Silvano di tempat yang sama.
Mandiri Group sebagai institusi finansial terbesar dan terpercaya di Tanah Air siap membantu sektor usaha untuk meningkatkan kapasitas bisnis melalui berbagai solusi pendanaan di pasar modal.
Dalam 10 tahun terakhir, Mandiri Group melalui Mandiri Sekuritas telah dipercaya menyelesaikan lebih dari 470 transaksi penjaminan emisi saham dan obligasi senilai total Rp 108,5 triliun melalui pasar modal.