Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconnny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- PT Jasa Marga kembali menegaskan kalau perusahaan berplat merah itu tidak akan melakukan pemecatan atau pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap para penjaga gardu tol.
Hal tersebut seturut dengan diberlakukannya transaksi dengan menggunakan uang elektronik di seluruh gardu tol.
Direktur Sumber Daya Manusia (SDM) dan Umum PT Jasa Marga, Kushartanto Koeswiranto pun memastikan kalau saat ini kondisi antara perusahaan dan karyawan dalam keadaan kondusif.
Baca: Siswi Ini Tunggu Presiden Jokowi di Pinggir Jalan, Bukan untuk Minta Sepeda Tapi Gedung Sekolah
"Sampai hari ini situasinya kondusif terakit dengan tantangan kemajuan teknoogi terkahdap terhadap terjadinya di dunia bisnis tersebut. Jasa Marga tidak ada pemutusan hubungan kerja," ungkap Kushartanto saat ditemui di kantor pusat Jasa Marga, Jumat (13/10/2017).
Kemudian para penjaga tol akan disalurkan untuk bekerja di kantor pusat Jasa Marga ataupun anak cabang Jasa Marga.
Hal tersebut juga mengingat akan dibukanya ruas-ruas tol Jasa Marga dan 13 ruas tol yang saat ini dimiliki Jasa Marga.
"Jadi karyawan yang terkena dampak dari kebijakan cashlesh selanjutnya akan disalurkan ke induk perusahaan dan anak-anak perusahaan," ungkap Kushartanto.
Sebelum dipindakan ke posisi yang baru, Jasa Marga akan memberikan pembekalan terlenih dulu kepada para karyawan untuk meningkatkan kompetensi para penjaga gardu tol.
"Terkait dengan ini kami mengusung program alive, bagian dari program penyaluran yang tadi kami sampaikan, untuk membekali teman-teman Jasamarga atas bisnis proses yang baru sehingga dengan bisnis proses yang baru mereka memiliki kompetensi," ucap Kushartanto.