TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Setelah mendapat pemenang lelang pengguna pita frekuensi radio 2,3 GHz Kementerian Komunikasi dan Informatika mengumumkan lelang pengguna pita frekuensi radio 2.1 GHz. Ada tiga peserta yang telah menyerahkan dokumen administrasi.
Ketiga peserta lelang penghuni blok kosong frekuensi tersebut adalah PT Hutchison 3 Indonesia (Tri), PT Indosat Ooredoo Tbk dan PT XL Axiata Tbk.
"Mereka sudah menyerahkan dokumen untuk pelaksanaan lelang frekuensi 2.1GHz," kata Noor Iza, Plt Kepala Biro Humas Kementerian Komunikasi dan Informatika kepada KONTAN, Selasa (24/10).
Menurut Noor Iza, pemasukan dokumen untuk seleksi frekuensi 2,1 GHz terakhir pada pukul 11.00 WIB, kemarin.
Dengan demikian, ketiga peserta akan memperebutkan dua blok pita frekuensi radio 5 MHz di moda frequency division duplexing (FDD) yang mana keduanya berada pada rentang 1970–1975 MHz, berpasangan dengan 2160–2165 MHz dan rentang 1975–1980 MHz berpasangan dengan 2156–2170 MHz.
Ian Joseph Matheus Edward, Ketua Program Studi Telekomunikasi Institut Teknologi Bandung (ITB) memprediksi, dua operator yang akan memenangkan lelang tersebut berdasarkan faktor kebutuhan pita frekuensi.
Baca: Lima Negara Ini Terkenal Paling Mahal Soal Urusan Harga Makanan, Salah Satunya Malawi
"Ramalan yang menang Tri Indonesia dan Indosat karena mereka yang paling membutuhkan jika ingin persaingan teknologi netral yang seimbang di frekuensi 2,1 GHz," sebutnya. Ian menaksir, nilai lelang akan menembus hingga Rp 650 miliar.
Tri Wahyuningsih, GM Corporate Communication XL Axiata juga mengaku siap berkompetisi dan telah menyerahkan dokumen sebagai syarat mengikuti lelang tersebut.
"Dokumen sesuai persyaratan lelang yaitu formulir pendaftaran, bid bond, dan data-data network," terang Ayu - panggilan Tri Wahyuningsih..
Saat ini XL Axiata memiliki total pita spektrum selebar 45 MHz. RInciannya 15 MHz di frekuensi di 2,1 GHz, 22,5 MHz di frekuensi 1.800 MHz, 7,5 MHz di frekuensi 900 MHz.
Danny Buldansyah, Wakil Presiden Direktur TriIndonesia, sebagai pemilik pita paling minim juga menyatakan kesiapan menyambut lelang kali ini dibandingkan spektrum 2,3 GHz sebelumnya. Tri memiliki total 20 MHz dengan 10 MHz di frekuensi 1.800 MHz dan 10 MHz di frekuensi di 2,1 GHz.
Sayang, Danny enggan menyebutkan anggaran yang disiapkan untuk lelang tersebut. Sementara pada lelang frekuensi 2.3 GHz, Tri menyerah di ronde ke-11 dengan harga penawaran Rp 597 miliar.
"Waduh tidak bisa disclose angka, dana sudah siap mulai tahun lalu," kilahnya.
Deva Rachman, Head of Corporate Communication Indosat belum bisa berkomentar lebih jauh terkait kesiapan lelang ini.
Reporter: Tantyo Prasetya