Ia optimis, dalam beberapa tahun kedepan industri percetakan masih berkembang di Indonesia.
Tantangan terbesar lainnya bukan saja berasal dari kurangnya konsumsi cetak namun peralihan teknologi mesin cetak.
"Saat ini semuanya otomatisasi dan tentu ada pengurangan tenaga kerja," sebut Jimmy.
Hal ini merupakan konsekuensi dari perubahan cara kerja yang menuntut kebutuhan tenaga terampil.
Disamping itu, demi menggiatkan konsumsi barang cetak, buku dengan sampul dan desain khusus juga menjadi peluang industri grafika meningkatkan bisnisnya.
Untuk itu, kata Jimmy, pelaku usaha dituntut kreatif dan mau menginovasi produknya sehingga dapat menciptakan pasar baru kembali. (Kontan/Agung Hidayat)