TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perusahaan jasa pengiriman JNE mencatatkan pertumbuhan di atas 30% selama lima tahun terakhir dengan rata-rata 800.000 pengiriman per hari. Untuk meningkatkan kapasitas pengiriman, JNE berencana membangun mega hub di Cengkareng.
Rencananya mega hub akan berdiri di lahan seluas 40.000 meter persegi. “Kenapa diperlukan mega hub, karena volume pengiriman tiap tahun bertambah dan tidak bisa dilakukan secara manual terus. Kita menginginkan ini bisa dilakukan secara otomatis prosesnya, sehingga lebih cepat dan minim kesalahan,” kata Mohammad Feriadi Direktur Utama JNE, Minggu (29/10/2017).
Pembangunan akan dimulai pada kuartal II atau kuartal III tahun depan, dan diharapkan dapat digunakan pada 2019. Dengan sistem yang serba otomatis, Feriadi berharap, mega hub dapat membantu proses sortir dan pengiriman.
Namun, ia belum merinci nilai investasi, karena seluruh kesiapan untuk automasi dari mega hub ini belum selesai.
“Saat ini sedang tahap pitching vendor untuk bikin automasi, jadi angkanya kita belum dapat, berapa yang akan kita investasikan untuk automasi itu. Masing-masing vendor memberikan penawaran yang berbeda, tentu kita akan pilih yang kira-kira wajar untuk kita. Tapi pastinya angkanya cukup signifikan,” katanya.
Baca: Cerita di Balik Penangkapan Artis FTV Safira Cesprin dan Kekasihya dalam Kasus Sabu di Tangerang
Baca: Kronologi Jatuhnya 4 Girder di Proyek Jalan Tol Pasuruan-Probolinggo
Hingga saat ini JNE melayani 800.000 pengiriman setiap hari. Lanjut Feriadi, pada momen tertentu JNE dapat melanyani hingga 1 juta pengiriman. Dengan adanya mega hub yang memiliki automasi harapannya dapat menambah kapasitas pengiriman JNE hingga lebih dari 1 juta per hari.
Selama ini JNE memiliki beberapa hub di Jakarta salah satunya di Cimanggis dengan luas lahan sebesar 17.000. Dengan adanya mega hub ini maka akan memfokuskan seluruh pekerjaan di mega hub ini. Sedangkan hub-hub lain rencananya akan diubah fungsinya.
Reporter: Agatha Claudia Pascal