Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan membangun 150 penyalur BBM satu harga hingga tahun 2019.
Pembangunan penyalur dibagi menjadi tiga tahapan yakni tahun 2017 sebanyak 54 penyalur, 2018 sebanyak 50 pengalur, dan 45 penyalur pada 2019.
Kepala Pelaksana Harian Kepala BPH Migas, Sariono Hadiwidjoyo menyatakan pemerintah optimis tahun ini akan memenuhi angka yang ditargetkan.
Pasalnya hingga November 2017 telah beroperasi 26 penyalur, 18 penyalur siap diresmikan dan 10 panyalur masih dalam tahap mengurus perizinan.
Baca: Perjalanan Klub Liga Inggris Masih Panjang di Musim ini kata Arsene Wenger
"Kita yang sudah beroperasi sekitar 26. Sisanya, yg 18 ini on progres, tahun ini diresmikan yaitu ada di Sulut di Kabupaten Kalaut Kecamatan Kabarua, Bali di Klungkung Nusa Penida, Papua di Kabupaten Pegunungan Bintan Oksibil, Riau di kabupaten Natuna, ada juga di Sulawesi Tenggara di Una-Una," ucap Sariono saat ditemui di kantor kementerian ESDM, Jumat (3/11/2017).
Sedangkan 10 penyalur yang masih terkendala izin tengan didiskusikan pihak BPH Migas dan pemerintah daerah (pemda) yang diharapkan selesai secepatnya.
"Segera diselesaikan jd 100 persen, target kita 54 di 2017, mudah-mudahan bisa secepatnya dan direalisasikan dengan baik," tutur Sariono.
Sedangkan untuk Sub Penyalur, 2017 ini akan membangun lima sub penyalur.
Adapun Jenis BBM yang didistribusikan oleh penyalur BBM Satu Harga yaitu minyak solar 48 (gas oil) seharga Rp 5.150 per liter dan BBM Khusus Penugasan (JBKP) yaitu Bensin (Gasoline) Ron 88 seharga Rp 6.450 p