TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Hutama Karya (Persero) ditunjuk sebagai operator jalan tol Trans Sumatera di berbagai ruas. Salah satu ruas yang sedang dibangun adalah Palembang-Tanjung Api-api.
Dalam pelaksanaannya, Hutama Karya khawatir, setelah dibangun ruas tol Palembang-Tanjung Api-api sepi dari kendaraan yang berminat lewat. Ini karena awalnya tol tersebut dibangun untuk mengakomodasi pelabuhan yang belum selesai dibangun.
"Kalau kami buat tol tanpa ada pelabuhan Tanjung Api-api, tol itu tidak ada yang lewat," ujar Senior Manager Pengembangan Bisnis Hutama Karya Heru di rapat koordinasi Tol Trans Sumatera, Jakarta, Jumat (10/11/2017).
Menurut Heru, dalam satu hari kendaraan yang melalui tol Palembang-Tanjung Api-api di bawah 2.000. Angka tersebut bisa meningkat jika pelabuhan Tanjung Api-api sudah beroperasi.
"Kendaraan (yang lewat) dalam sehari 2.000 juga tidak sampai," ungkap Heru.
Heru menambahkan, saat ini Hutama Karya juga membutuhkan terbangunnya Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang dikelola oleh Pelindo II. Jika tidak ada aktifitas perekonomian maka ruas tol tersebut akan menjadi sepi.
"Kami sangat bergantung pada KEK Tanjung Api-api dan pelabuhan," kata Heru.