TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mulai Juli hingga November 2017, sejumlah toko retail menutup gerainya.
Ekonom sekaligus peneliti Indef Eko Listiyanto menilai penutupan gerai yang dianggap sebagai imbas berubahnya gaya beli masyarakat dari offline ke online tersebut masih akan terus berlanjut hingga tahun depan.
"Fenomena ini masih akan terjadi di tahun depan, seiring menjamurnya aplikasi belanja onine," ucap Eko saat dihubungi Tribunnews.com, Mingguu (12/11/2017).
Selain adanya pergeseran gaya belanja, daya beli masyarakat yang terus melemah juga diprediksikan akan memperbanyak ritel yang tutup.
Terlebih saat ini, konsumsi masyarakat pun telah bergeser dari yang gemar belanja menjadi gemar berpergian.
"Iya, ini juga karena pelemahan daya beli masyarakat kelas bawah, yang diikuti pergeseran cara belanja ke online pada masyarakat perkotaan, dan sebagian juga ada yang lebih ke rekresasi daripada konsumsi barang retail," ucap Eko.