TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah Presiden Joko Widodo terus fokus pada pembangunan infrastruktur. Hal ini untuk mengurangi beban biaya logistik dan memangkas waktu tempuh.
Dari hasil kajian Kementerian koordinator bidang Perekonomian di Indonesia butuh 2,5 jam untuk menempuh jarak 100 km. Padahal di Malaysia dengan jarak yang sama butuh hanya memakan 1 jam saja.
"Dari kajian Kemenko Perekonomian lebih khusus jalan, waktu tempuh untuk jarak 100 km, 2,5 jam. Di Malaysia jarak yang sama 1,1 jam," ujar Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Robert Pakpahan di diskusi FMB 9, Jakarta, Jumat (17/11/2017).
Robert pun mengakui biaya perjalanan di dalam negeri lewat jalan darat sangat boros. Karena dari segi biaya kata Robert memakan banyak bensin.
Baca: Orang Pasti Berpikir Setnov Sudah Lewat, Kata Pengacaranya
Baca: Setya Novanto Dievakuasi Ajudannya Pakai Jasa Tukang Ojek
"Anda bisa lihat betapa borosnya kita, jarak sama kita butuh 1,5 jam lebih lama dari Malaysia. Berapa bensin kita buang," kata Robert.
Secara kasat mata, kata Robert biaya logistik menjadi mahal akibat jalanan macet. Hal itu kata Robert yang menyebabkan inflasi tinggi dan daya beli rendah.
"Hal ini membuat pemrintah tidak ragu bangun infrastruktur," kata Robert.