TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Hariyadi Sukamdani menilai melemahnya daya beli hanya terjadi di kelompok masyarakat menengah ke bawah. Sedangkan di kelas menengah ke atas Haroyadi masih optimis mereka masih bisa jadi tulang punggung ekonomi.
Dia menyebut lemahnya daya beli masyarakat karena sempitnya lapangan kerja sektor formal yang dibuka. Dampaknya, banyak pekerja beralih ke sektor informal yang berpengaruh pada pendapatan.
"Konsumsi rumah tangga paling besar dari kalangan menengah bawah. Masalah mereka menyempit lapangan kerja formal," ujar Hariyadi di kantor APINDO, Jakarta, Selasa (5/12/2017).
Haryadi memberikan contoh simulasi seorang pekerja yang pada awalnya memiliki pemasukan tetap setiap bulannya. Tetapi karena kondisi yang membuat perusahaan melakukan pengurangan karyawan penyusutan, dia jadi kehilangan pekerjaan dan tak memiliki jaminan pemasukan lagi.
Baca: Jenderal Gatot Murmantyo: Hadi Cocok Jadi Panglima TNI di Tahun Politik
"Tadinya punya pendapatan cukup terjamin, tiba-tiba tidak punya pekerjaan," ungkap Hariyadi.
Dia menambahkan penciptaan lapangan kerja jadi sesuatu yang sangat penting. Satu-satunya sektor yang bisa menyelematkan pekerja saat ini menurutnya adalah UKM.
"Kami usulkan pemerintah UKM harus berkembang. Jumlah unit besar bisa menyerap besar," jelas Hariyadi.