Laporan Wartawan Tribunnews.com, Syahrizal Sidik
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, menyatakan adanya kenaikan harga minyak dunia turut berdampak positif bagi APBN.
Berdasar asumsi yang tercantum dalam APBN 2018 lalu, pemerintah mematok harga minyak mentah sebesar 48 dolar AS per barel.
Sementara itu, realisasinya mengalami kenaikan di posisi 51,2 dolar AS per barelnya. Secara otomatis, hal tersebut akan berdampak pada naiknya penerimaan negara.
Sri menyebut, jika harga minyak dunia naik 1 dolar, maka negara akan mendapat keuntungan bersih (netto) sebesar Rp 1,1 triliun.
“Setiap kenaikan harga minyak menimbulkan efek positif terhadap APBN kita, karena setiap kenaikan 1 dolar menimbulkan total penerimaan Rp 1,1 triliun netto,” kata Ani di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin (8/1/2018).
Baca: Luhut Binsar Pandjaitan Larang Menteri Susi Tenggelamkan Kapal Tahun Ini
Ani menambahkan, seiring dengan meningkatnya harga minyak dunia, hal tersebut juga akan memberi dampak positif bagi Pertamina untuk melakukan aktivitas belanja rutin (current spending), bukan belanja modal yang dialokasikan untuk mendorong investasi.
“Untuk belanja rutin masih bisa, tapi untuk investasi mereka butuh dukungan lebih,” katanya.