Laporan Wartawan Tribunnews.com, Syahrizal Sidik
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk (AGRO) memastikan langkah untuk menerbitkan saham baru melalui Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue.
Direktur Strategi Bisnis dan Keuangan BRI Haru Koesmahargyo mengatakan, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) selaku perusahaan induk dari BRI Agro sudah memberikan restu agar anak usahanya tersebut melakukan aksi korporasi.
Melalui aksi korporasi ini, diharapkan AGRO bisa naik kelas menjadi Bank Umum Kelompok Usaha (BUKU) 2 menjadi BUKU 3 dengan modal inti di atas Rp 5 triliun.
Baca: Polisi Periksa Direktur LBH Jakarta Terkait Pernyataannya di Metro TV tentang Novel Baswedan
Baca: Penjualan Krakatau Steel Tahun 2018 Diproyeksikan Naik 40 Persen
“BRI Agro target ke BUKU 3 di tahun ini, langkahnya right issue, untuk waktunya masih lihat situasi sepanjang 2018, ditambah laba ditahan mudah-mudahan bisa sampai Rp 5 triliun di 2018,” ungkap Haru saat Paparan Kinerja Keuangan Bank BRI Triwulan IV tahun 2017 di Kantor Pusat BRI Jakarta, Rabu (24/1/2018).
Haru menambahkan, dengan aksi korporasi tersebut, porsi kepemilikan saham AGRO untuk publik bisa menjadi lebih besar. Sebab. saat ini saham AGRI yang tersebar untuk publik masih di angka 7,2 persen dari modal disetor atau setara 1,28 miliar unit saham.
“Jadi kita pengen publik holding gede, marcap gede, BRI lebih kecil sedikit. Karena sekarang porsi publiknya kan terlalu kecil,” pungkas Haru.