Laporan Wartawan Tribunnews.com, Syahrizal Sidik
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — PT Pertamina (Persero) mengalokasikan belanja modal atau capex sebesar 5,59 miliar dolar AS.
Angka ini tercatat mengalami kenaikan 37 persen dari tahun sebelumnya yang mengalokasikan belanja modal sebesar 3,6 miliar dolar AS.
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Elia Massa Manik, mengatakan mayoritas anggaran dalam belanja modal akan dipakai untuk investasi di sektor hulu.
“Untuk capex kami 5,59 miliar dolar AS di 2018. 59 persen untuk investasi di sektor hulu,” ungkap Elia, saat paparan kinerja PT Pertamina di acara Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (29/1/2018).
Baca: Sepekan ke Depan, Sejumlah Wilayah di Indonesia Berpotensi Diterpa Hujan Lebat dan Angin Kencang
Ada pun, sisa belanja modal akan dialokasikan untuk pemasaran sebesar 15 persen, megaproyek 15 persen, gas 5 persen, pengolahan 3 persen, dan riset pendukung lainnya 3 persen.
Di tempat yang sama, Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen Risiko Pertamina Gigih Prakoso mengatakan di tahun ini, perseroan tetap memprioritaskan rencana pengembangan investasi di sektor hulu, seperti pengembangan Lapangan Jimbaran Tiung Biru, proses alihkelola Blok Mahakam, dan pengembangan geothermal.
“Proyek strategis yang ditangani pertamina yang kami jalankan untuk mendukung sektor energi nasional,” kata Gigih.
Di sektor petrokimia dan pengolahan, perserian akan mengembangkan proyek RDMP kilang, new grass root kilang, dan peningkatan fleksibilitas minyak mentah kilang, serta pengembangan produk turunan lainnya.