News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Dolar AS Makin Perkasa, Rupiah Kembali Terdepresiasi

Penulis: Syahrizal Sidik
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang karyawan money changer menunjukkan uang dolar dan rupiah di PT Gemilang Perdana Sejati, Jl Dipenogoro, Pontianak, Kalimantan Barat, Selasa (25/8/2015) sore. Diakui Sudarsono manajemen money changer tersebut, dampak kenaikan US Dolar tidak terasa di Kota Pontianak karena semua mata uang yang lain juga ikut turun terhadap US Dolar. Kota Pontianak yang tidak didominasi turis yang menggunakan US Dolar menyebabkan tidak berpengaruh terhadap penukaran mata uang. Mata uang yang lebih laris ditukar di Pontianak sebagai daerah yang berbatasan langsung dengan negara tetangga yaitu Dolar Brunai dan Ringgit Malaysia. Sehingga tren penukaran mata uang asing terlebih US Dolar tidak ada perbedaan dengan hari-hari biasanya, dan berlangsung normal. TRIBUN PONTIANAK/DESTRIADI YUNAS JUMASANI

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Syahrizal Sidik

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Gerak nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat hari ini diprediksi bakal kembali melanjutkan pelemahan.

Melansir Bloomberg, pagi ini, Rabu (31/1/2018) mata uang garuda dibuka di level Rp 13.423 per dolar AS. Sebelumnya, rupiah kemarin berada di posisi Rp 13.385 per dolar AS.

Menurut kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia, hari ini rupiah berada di posisi Rp 13.398 per dolar AS.

Analis Senior Binaartha Sekuritas, Reza Priyambada mengatakan, kembali meningkatnya permintaan atas dolar AS seiring dengan kekhawatiran potensi kenaikan suku bunga The Fed membuat laju Rupiah tidak mampu bertahan di atas target support Rp 13.368.

Reza menambahkan, laju dolar AS yang cenderung meningkat dari sebelumnya sebagai antisipasi pertemuan The Fed pada 30-31 Januari 2018 berimbas negatif pada pergerakan sejumlah mata uang Asia, termasuk rupiah.

Baca: Emas Antam Terkerek Rp 2.000 ke Posisi Rp 635.000 per Gram

Akibatnya, pelaku pasar pun kembali melepas rupiah sehingga pelemahan kembali berlanjut.

Sementara itu, adanya rilis dari Oxford Business Group yang meyakini bahwa iklim berbisnis di Indonesia dalam kurun waktu 2 tahun terakhir meningkat juga beum cukup kuat menahan pelemahan rupiah.

“Diperkirakan pelemahan masih dapat terjadi di mana rupiah akan bergerak pada kisaran support Rp 13.450 dan resisten Rp 13.357 per dolar AS,” pungkas Reza.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini