Laporan Wartawan Tribunnews.com, Syahrizal Sidik
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Gerak nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat hari ini diprediksi bakal kembali melanjutkan pelemahan.
Melansir Bloomberg, pagi ini, Rabu (31/1/2018) mata uang garuda dibuka di level Rp 13.423 per dolar AS. Sebelumnya, rupiah kemarin berada di posisi Rp 13.385 per dolar AS.
Menurut kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia, hari ini rupiah berada di posisi Rp 13.398 per dolar AS.
Analis Senior Binaartha Sekuritas, Reza Priyambada mengatakan, kembali meningkatnya permintaan atas dolar AS seiring dengan kekhawatiran potensi kenaikan suku bunga The Fed membuat laju Rupiah tidak mampu bertahan di atas target support Rp 13.368.
Reza menambahkan, laju dolar AS yang cenderung meningkat dari sebelumnya sebagai antisipasi pertemuan The Fed pada 30-31 Januari 2018 berimbas negatif pada pergerakan sejumlah mata uang Asia, termasuk rupiah.
Baca: Emas Antam Terkerek Rp 2.000 ke Posisi Rp 635.000 per Gram
Akibatnya, pelaku pasar pun kembali melepas rupiah sehingga pelemahan kembali berlanjut.
Sementara itu, adanya rilis dari Oxford Business Group yang meyakini bahwa iklim berbisnis di Indonesia dalam kurun waktu 2 tahun terakhir meningkat juga beum cukup kuat menahan pelemahan rupiah.
“Diperkirakan pelemahan masih dapat terjadi di mana rupiah akan bergerak pada kisaran support Rp 13.450 dan resisten Rp 13.357 per dolar AS,” pungkas Reza.