TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Reliance Sekuritas Indonesia kini membidik investor ritel terutama di Jawa Barat yang notabene memiliki jumlah penduduk yang besar.
Hal itu dilakukan Reliance menyusul Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang mencatat investor ritel yang masuk pasar modal jumlahnya baru satu juta investor. Jumlah ini tak sampai 1% dari total penduduk di Indonesia.
Hitungan sederhana, kalau 1 juta investor, hanya 0,39% jika dilihat dari 250 juta penduduk.
Padahal di negara lain bisa 20-30%, namun angka itu memang naik siginifikan jika dibandingkan 2015, ketika jumlah investor ritel domestik hanya mencapai 400 ribu investor.
Sejumlah langkah pun dilakukan Reliance, misalnya gencar melakukan edukasi saham, pembukaan galeri investasi, juga menggandeng sejumlah perusahaan untuk bekerjasama.
Paling anyar, Reliance bekerjasama dengan perusahaan furnitur, PT Chitose International Tbk, yang berlokasi di Cimahi, Jawa Barat.
Untuk diketahui, hari ini Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan membuka perdagangan saham yang merupakan rangkaian acara peresmian Galeri Investasi Pasar Cikurubuk Tasikmalaya yang dikelola Reliance.
Turut hadir perwakilan cabang Reliance Bandung, cabang Tasikmalaya dan dari PT Chitose International.
"Kerjasama meliputi pendirian galeri investasi. Ini juga merupakan galeri pertama yang bekerjasama dengan emiten. Antara Bursa Efek Indonesia (BEI), Reliance, dan Chitose," ujar Direktur Reliance Sekuritas Indonesia, Sriwidjaja Rauf, kepada media, Selasa (27/2/2018).
Menurut Sriwidjaja, pada dasarnya, tujuan pendirian galeri konsep dasarnya sama dengan galeri di kampus maupun di pasar.
Nah, mengingat ini di emiten dan galerinya berlokasi di lingkungan emiten, maka fokus utamanya kepada karyawan yang ada dalam lingkungan emiten.
Harapannya karyawan semakin tertarik berinvestasi di pasar modal. Misal dengan menjadi nasabah di program Yuk Nabung Saham.
"Ke depan BEI ingin emiten-emiten yang lainya buka galeri seperti ini. Untuk pendirian galeri di emiten ini RELI menjadi pilot proyeknya," ujar Sriwidjaja.
Kerjasama tersebut, juga merupakan bagian dari strategi bisnis Reliance untuk memperbesar invesor ritel.