Laporan Reporter Kontan, Riska Rahman
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Smartfren Telecom Tbk berhasil mencetak pertumbuhan pendapatan sepanjang tahun lalu. Meski demikian, perusahaan telekomunikasi ini masih belum mampu keluar dari jerat kerugian.
Mengutip laporan keuangan tahun 2017 yang dirilis Selasa (6/3/2018), emiten berkode saham FREN ini berhasil mencatat pertumbuhan pendapatan sebesar 28,35% year-on-year (yoy) menjadi Rp 4,67 triliun.
Pada 2016, pendapatan FREN hanya mencapai Rp 3,64 triliun.
Baca: Listrik Tidak Naik Hingga 2019, Kata Menteri Jonan Menyesuaikan Daya Beli Masyarakat
Namun, beban umum dan administrasi FREN juga melonjak 26,72% menjadi Rp 6,21 triliun, melebihi jumlah pendapatan yang berhasil diperoleh FREN.
Selain itu, beban penjualan meningkat sebesar 31,56% menjadi Rp 579,76 miliar.
Perusahaan juga harus menanggung rugi kurs sebesar Rp 45,93 miliar. Pada 2016, FREN berhasil memperoleh laba selisih kurs sebesar Rp 138,96 miliar.
Akibatnya, jumlah rugi FREN semakin membengkak. Rugi perusahaan operator telekomunikasi ini melonjak 53,09% yoy dari Rp 1,97 triliun pada 2016 menjadi Rp 3,02 triliun pada akhir tahun lalu.