Laporan Reporter Kontan, Barratut Taqiyyah Rafie
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengklaim bahwa Amerika tidak akan terpukul dalam perang perdagangan terkait penerapan tarif baja dan aluminium. Sebab, Trump menjanjikan pendekatan yang "penuh kasih sayang" terhadap masalah ini.
Trump juga bilang, negara-negara lain akan lebih menderita dari Amerika jika mereka melawan kebijakan tarif 25% baja dengan menerapkan kebijakan hukuman mereka sendiri.
Mengutip telegraph.co.uk, Trump bahkan mengulangi ancaman untuk melarang mobil-mobil Eropa jika Uni Eropa membalas kebijakannya, dengan menegaskan Brussels telah menjalankan "situasi perdagangan yang sangat tidak adil" dengan Amerika.
Pernyataan tersebut disampaikan saat Stefan Löfven, Perdana Menteri Swedia, berdiri di samping Trump tak lama setelah Lofven mendesaknya secara pribadi untuk mengubah kebijakan.
Saat muncul di sebuah konferensi pers bersama di Gedung Putih, Trump mendapat pertanyaan bagaimana dia menghindari tarif baja yang meningkat menjadi perang dagang.
Baca: Wiranto Keberatan Abu Bakar Baasyir Jalani Tahanan Rumah, Ini Tanggapan Tim Pengacara
Baca: Tumblr Diblokir Kominfo, Menteri Rudiantara Mengaku Baru Tahu dan Baru Dengar
Trump menjawab, "Baiklah, kita harus lihat. Ketika kita berada di belakang di setiap negara, perang dagang tidak begitu buruk. Anda mengerti apa yang saya maksud dengan itu? Ketika kita turun US$ 30 miliar, US$ 40 miliar, US$ 60 miliar, US$ 100 miliar [dalam defisit perdagangan], perang dagang menyakitkan mereka, itu tidak menyakiti kita. Jadi kita akan lihat apa yang terjadi."
Dia menambahkan, "Kami akan meluruskannya dan kami akan melakukannya dengan cara yang sangat penuh dengan cinta. Ini akan menjadi cara yang penuh kasih dan penuh kasih. Mereka akan menyukai kita lebih baik dan mereka akan lebih menghormati kita."
Hingga saat ini, Gedung Putih belum mempublikasikan rincian lengkap tentang tarif baja 25% dan tarif aluminium 10%.
Pernyataan tersebut telah memicu reaksi keras dari sekutu-sekutu seperti Inggris, Kanada dan Uni Eropa serta para pemimpin Republikan terkemuka seperti Paul Ryan, yang notabene merupakan tokoh partai paling senior di Dewan Perwakilan Rakyat.
Komisi Eropa telah menanggapi dengan mengancam penetapan tarif sendiri pada produk seperti Harley-Davidsons, Kentucky bourbon dan blue jeans jika Trump terus menjalankan niatannya.
Tapi Trump mengabaikan peringatan tersebut di konferensi pers. "Uni Eropa tidak memperlakukan kami dengan baik dan ini merupakan situasi perdagangan yang sangat tidak adil," katanya.
Komentar tersebut sangat kontras dengan pernyataan Löfven, yang mengatakan: "Saya yakin bahwa kenaikan tarif akan merugikan kita semua dalam jangka panjang."