Laporan Wartawan Tribunnews.com, Syahrizal Sidik
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perusahaan konstruksi berbasis alat berat, PT PP Presisi Tbk (PPRE) membukukan laba bersih sebesar Rp 245 miliar di sepanjang tahun 2017.
Angka ini meningkat 498 persen dari 2016 lalu berada di angka Rp 41 miliar.
Peningkatan laba bersih anak usaha PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP) ini ditopang pendapatan konsolidasian sebesar 389 persen dari Rp 371 miliar pada 2016 menjadi Rp 1,8 triliun di 2017.
Pendapatan tersebut didukung penempatan pendapatan civil work yang berkontribusi 78 persen yang di tahun 2017.
"Beberapa proyek yang digarap di antaranya proyek tol Bakauheni - Sidomulyo, proyek tol Pandaan – Malang, proyek tol Manado – Bitung, proyek bendungan Way Sekampung, proyek bendungan Leuwi Keris, proyek pengendalian lahar Sinabung, dan beberapa proyek carry over dari tahun sebelumnya," ujar Iswanto Amperawan, Direktur Utama PP Presisi di Jakarta, Senin (12/3/2018).
Baca: Sentimen Positif Dalam Negeri Dongkrak Penguatan Rupiah
Selain itu, pendapatan ready mix/batching plant berkontribusi 9 persen secara keseluruhan pendapatan perseroan.
Model bisnis ready mix/batching plant merupakan business-to-business (B2B) yang biasanya terkait langsung dengan civil work.
Kontributor lainnya terhadap pendapatan konsolidasian adalah formwork dan penyewaan alat berat sebesar 13 persen.
Perseroan juga membukukan peningkatan laba kotor dan laba operasi.
Baca: Sandiaga Siap Jadi Gubernur DKI Jika Anies Dampingi Prabowo Capres 2019
Laba kotor naik dari Rp 95 miliar di 2016 menjadi Rp 446 miliar pada 2017.
Sedangkan laba operasi meningkat dari Rp 81 miliar pada 2016 menjadi Rp 389 miliar di tahun 2017.
Sementara itu, margin laba bersih meningkat dari 11 persen di 2016 menjadi 13 persen di tahun 2017.
"Pertumbuhan unorganik di tahun 2017 melengkapi pertumbuhan organik untuk meningkatkan engineering capacity dalam upaya untuk memperkuat positioning PP Presisi sebagai perusahaan konstruksi terintegrasi," kata Iswanto.