Laporan Wartawan Tribunnews.com, Syahrizal Sidik
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Indonesia akan menghelat pertemuan tahunan Dana Moneter Internasional (IMF) dengan World Bank di Bali pada Oktober 2018 mendatang.
Untuk itu, panitia nasional pertemuan tahunan memastikan kesiapan transportasi menuju Pulau Dewata itu.
Menteri Koordinator bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan yang juga panitia pelaksana menjelaskan penambahan slot penerbangan ke Bali menjadi penting.
Hal itu mengingat banyaknya delegasi yang akan datang ke Indonesia, yakni sekitar 21 ribu orang dalam satu minggu. Kata dia, pihak IMF - World Bank juga mengaku kekurangan kursi untuk first class dan business class.
Baca: Dian Pelangi Diingatkan Netizen Gara-gara Ceraikan Suaminya Demi Karier
“Dari Washington mereka sudah menjelaskan, mereka kekurangan seat kelas business dan first class. Karena mereka jalan ke sini itu tidak kayak kita naik economic class. Jadi kita sikapi dengan kerja sama Garuda. Misal dari Singapura ke Bali atau Bali ke Singapura akan ada extra flight," ujar Luhut di Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa (13/3/2018).
Untuk itu, pemerintah akan bekerja sama dengan beberapa maskapai penerbangan seperri Garuda Indonesia, Batik Air, maupun Singapore Airlines untuk mempersiapkan penerbangan tambahan (extra flight) pada periode tersebut.
“Kami hubungi Garuda, Batik Air, Singapore Airlines dan maskapai lainnya. Concern kami soal slotnya, bagaimana mengatur slotnya dan menggunakan pesawat wide body," ucap luhut.
Dia menambahkan, selain penambahan slot penerbangan, pemerintah juga menerjunkan petugas keamanan gabungan TNI Polri sebanyak 12.000 personel untuk mengawal jalannya acara tersebut.
Adapun untuk mendukung akomodasi peserta, sebanyak 21 hotel mewah yang berada di Bali pun telah terisi penuh (full boked) pada Oktober 2018.
Luhut memprediksi yang akan hadir bisa lebih dari 20 ribu orang karena membawa rombongan keluarga delegasi.
"Kita sedang atur, kami melihat mungkin bisa 20 ribu lebih yang datang," pungkas mantan Menkopolhukam ini.