Dengan saldo kas yang mencapai Rp407 miliar, maka total pinjaman bersih (net debt) menjadi Rp17.946 miliar dan total pinjaman senior bersih (net senior debt) perseroan menjadi Rp12.000 miliar.
Rasio pinjaman senior bersih (net senior debt) terhadap EBITDA triwulan keempat 2017 yang disetahunkan adalah 3,3x, dan rasio pinjaman bersih (net debt) terhadap EBITDA triwulan keempat yang
disetahunkan adalah 4,9x dimana kami masih memiliki ruang untuk menggunakan pinjaman
tambahan berdasarkan covenant yang disyaratkan oleh fasilitas bank dan surat utang kami.
Helmy Yusman Santoso, CFO TBIG menambahkan, kinerja perseroan tahun 2017 telah mengadopsi
perubahan kebijakan akuntansi terkait dengan PSAK 16 dan juga perubahan peraturan pajak
pendapatan perusahaan.
"Perubahan ini tidak ada pengaruhnya terhadap pendapatan dan EBITDA perseroan dan tidak akan mengubah perhitungan utang dan covenant perseroan,” kata Helmy.
Ke depan pihaknya akan tetap mempertahankan strategi konservatif untuk melindung nilai seluruh utang kami dengan lindung nilai yang sesuai dengan jatuh tempo utang sehingga pergerakan dalam Rupiah akhir-akhir ini tidak memiliki dampak buruk pada bisnis atau
keuangan perseroan.
"Kreditur kami tetap merasa nyaman dengan tingkat leverage kami pada 4,9x rasio pinjaman bersih (net debt) terhadap EBITDA triwulan keempat yang disetahunkan," tambah Helmy.