TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- PT Indosat Tbk (Indosat Ooredoo) menyiapkan dana sebesar Rp 8 triliun untuk menancapkan bisnisnya di tahun ini.
Presiden Direktur/CEO Indosat, Joy Wahjudi mengatakan, Indosat amat serius melakukan ekspansi bisnisnya dan menambah dana belanjanya (Capital Expenditure/capex) terutama di luar Jawa.
"Kami menambah investasi dan capex perusahaan menjadi sebesar Rp 8 triliun rupiah untuk tahun 2018. Peningkatkan ini merupakan wujud keseriusan perusahaan dalam mengeksekusi strategi perusahaan dalam meningkatkan kualitas jaringan, terutama di luar Jawa,” tambah Joy Wahjudi dalam rilisnya, Kamis (29/3/2018).
Penambahan nilai investasi ini akan semakin efektif dengan keberhasilan perusahaan menjadi salah satu pemenang lelang frekuensi 2.1 GHz yang diharapkan dapat mendukung upaya meningkatkan kualitas layanan bagi pelanggan.
Joy menambahkan, selama tiga tahun berturut-turut Indosat Ooredoo telah berhasil membukukan pertumbuhan positif yang menggembirakan, dimana tahun 2017 berhasil mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar Rp1,1 triliun atau naik sebesar 2,8%.
Melanjutkan pertumbuhan pendapatan yang baik di tahun 2016, di tahun 2017 Indosat Ooredoo menunjukan pertumbuhan pendapatan yang semakin sehat dan stabil sebesar 2,5% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Perusahaan telah mengantisipasi kenaikan ini sesuai dengan pertumbuhan Industri dan performa perusahaan yang sangat baik sejak tahun 2016.
Pada tahun ini, perusahaan juga membukukan pendapatan konsolidasian perusahaan sebesar Rp29,9 triliun, utamanya didukung oleh pertumbuhan pendapatan segmen B2B atau MIDI hampir 10% dan seluler sebesar 1,7%. Hal ini menunjukan konsistensi perusahaan yang fokus pada strateginya dan keberhasilan menjalankan program transformasi operasional dan organisasi selama 2017.
Pendapatan dari layanan data seluler juga tumbuh pesat sebesar 40,2% dibanding tahun sebelumnya menjadi Rp14,5 triliun, yang berasal dari pertumbuhan pengguna smartphone yang pada akhir tahun 2017 Indosat Ooredoo memiliki 73 juta pengguna smartphone. Kontribusi pendapatan data seluler pada tahun 2017 mencapai sekitar 60% terhadap total pendapatan seluler.