Laporan Reporter Kontan, Ghina Ghaliya Quddus
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, inflasi pada Maret 2018 sebesar 0,20%. Dibandingkan Maret tahun lalu, inflasi tahunan tercatat sebesar 3,4%.
Sekadar gambaran, inflasi bulanan Februari sebesar 0,17% dan tahunan sebesar 3,18%.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga pada Maret 2018 adalah cabai merah, bawang merah, bawang putih, bensin, cabai rawit, daging sapi, ikan diawetkan, bayam, kangung, sawi hijau.
Selain itu, harga rokok kretek filter, upah tukang bukan mandor, dan emas perhiasan juga ikut menyumbang inflasi Maret.
Sementara komoditas yang mengalami penurunan harga adalah beras, ikan segar, daging ayam ras, telur ayam ras, kentang, tomat sayur, wortel, tempe, dan bahan bakar rumah tangga.
Baca: MUI Tidak Akan Cabut Label Halal di Ikan Makarel yang Mengandung Cacing
“Beras pada Maret ini menunjukan penurunan, andilnya deflasi 0,10%. Yang kedua adalah ikan segar, 0,03% andilya. Dan beberapa sayuran yang andilnya 0,01%. Jadi bahan makanan ada beberapa yang naik dan beberapa yang turun, ” kata Suhariyanto di kantornya, Senin (2/4/2018).
Ia melanjutkan, pada inflasi Maret ini juga turut disumbangkan oleh harga bensin di mana pada kelompok transportasi, inflasinya sebesar 0,28% dengan andilnya 0,05%.
Yang punya andil dominan ke kelompok ini adalah kenaikan harga bensin.
“Kita tahu ada kenaikan pertamax dan pertamax turbo yang ada dampaknya, lalu ada juga kenaikan pertalite. Jadi yang dominan adalah kelompok bensin di kelompok ini. Kalau kita lihat, pada bulan depan pertalite akan ada andil ke inflasi, bisa dipastikan,” ucapnya.