TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jelang pengoperasian Bandara Kertajati di Jawa Barat, pada Juli 2018 mendatang, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mulai berkoordinasi dengan imigrasi hingga Bea Cukai.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menuturkan koordinasi tersebut terkait dengan rencana menjadikan Bandara Kertajati sebagai bandara internasional.
"Kertajati tinggal kita selesaikan beberapa hal. Kita harus berkoordinasi dengan imigrasi, Bea Cukai. Karena begitu buka kita harapkan Kertajati jadi bandara internasional," kata Budi Karya Sumadi saat ditemui di Hotel Le Meridien, Jakarta Pusat, Selasa (3/4/2017).
Baca: Syahrini Mengaku Lega Usai Bersaksi di Persidangan First Travel
Tidak hanya dengan Beacukai dan Imigrasi, Kementerian Perhubungan juga mulai melakukan koordinasi dengan para pemangku kepentingan untuk pemberangkatan haji.
Rencananya Bandara Kertajati ini akan menjadi Bandara embarkasi haji untuk wilayah Jawa Barat.
"Kita akan lakukan haji tahun ini. Oleh karenanya hari ini saya akan ada rapat dengan beberapa stakeholder dengan untuk membahas semuanya," papar Budi Karya Sumadi.
Bandara Kertajati nantinya akan dioperatori oleh PT Angkasa Pura II (Persero) dan memiliki runway 3.000 m x 60 m.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menuturkan pembangunan Bandara Kertajati hanya tinggal tahapan akhir saja atau finishing.
"Kan sudah 92 persen lebih, berarti 7 persen lebih lagi sisanya tinggal urusan finishing yang detail-detail seperti itu yang diselesaikan. Dalam hitungan waktu bisa selesaikan," ujar Ahmad Heryawan ditemui di Kantor Kemenko Maritim, Jakarta Pusat, Senin (2/3/2018)