Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Lion Air GroupĀ baru saja melakukan pemesanan 50 unit pesawat seri terbaru dari Boeing, berjenis Boeing 737 Max 10.
Lion Air Group pun menggelontorkan dana cukup besar mencapai Rp 84 triliun atau 6,24 miliar dolar Amerika.
CEO Lion Air Group, Edward Sirait menuturkan dana tersebut berasal dari pinjaman bank, namun bukan bank dalam negeri tapi bank asal Amerika bernama Bank Exim.
Baca: Jadwal Lengkap Siaran Langsung Liga Champions, Leg 2 Perempat Final: 11-12 April 2018
"Jadi Amerika yang mendanai lalu kita pakai, jadi jangan pikir kita minjem dari bank dalam negeri, kita didanai Bank Exim Amerika saat ini kesepakatannya," ungkap Edward saat ditemui di Hotel Grand Hyatt, Jakarta Pusat, Selasa (10/4/2018).
Bos maskapai berbiaya murah itu pun menyatakan bunga yang ditawarkan oleh Bank Exim tidak besar.
Baca: 19 Menit Persija Jakarta Unggul 3 Gol Tanpa Balas Berkat Super Simic
Sayangnya Edward enggan membocorkan kisaran pasti bunga yang diterapkan oleh Bank Exim.
"Bunganya rendah, saya tidak bisa mengatakan persisnya berapa, tapi yang pasti murah, kan kredit ekspor," ungkap Edward.
Namun jika ada yang menawarkan bunga yang lebih kecil, Lion Air Group bisa saja mempertimbangkannya.
"Saat ini semua 100 persen dibiayai Bank Exim. Kami bisa ganti dan tukar kalau ada bunga yang lebih rendah," pungkas Edward.
50 unit pesawat Boeing 737 Max 10 rencananya akan mulai dikirimkan pada tahun 2020 dan akan akan beroperasi secara keseluruhan pada tahun 2023.
Karena kapasitasnya bisa menampung hingga 230 penumpang dan hemat bahan bakar, Boeing 737 MAX 10 akan melayani penerbangan internasional maupun penerbangan domestik jarak jauh.