Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno telah menandatangani akta perjanjian pengalihan 59,96 persen saham PT Perusahaan Gas Negara (PGN) ke Pertamina yang menandai dimulainya holding migas.
Direktur Sumber Daya Manusia (SDM) Pertamina, Nicke Widyawati mengatakan target Pertamina dari adanya holding, pertama adalah penguatan permodalan sehingga dapat menghasilkan pendapatan yang lebih besar.
"Jad yang selama ini pisah disatukan sehingga kemampuan untuk investasi, kemampuan untuk create more value jadi lebih besar," ujar Nicke di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta Pusat, Kamis (12/4/2018).
Kedua dari segi operasi bisnis, dengan meleburnya dua BUMN itu targetnya dapat memperluas operasi hingga ke bagian tengah maupun timur Indonesia.
Baca: Orang Tua Zumi Zola Kosongkan Rumah di Jakarta Selatan Sejak Seminggu Lalu
"Sehingga diharapkan pasarnya semakin luas. Kalau selama ini fokus lebih banyak di Sumatera dan Jawa, ini infrastruktur midstream dan downstream kita ingin perluas ke Indonesia tengah dan timur," ungkap Nicke.
Lalu target berikutnya adalah efisiensi dan peningkatan investasi sehingga akan dibahas perubahan anggaran melalui review Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) dan Rencana Jangka Panjang (RJP) bersama dengan PGN dan Pertagas.
"Yang harus dilakukan adalah short term integration plan dan mid-term integration plan antara PGN dan Pertagas agar empat target itu tercapai," ujar Nicke.