TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) menyebutkan dalam empat tahun terakhir, pertumbuhan jumlah investor perempuan mencapai 965 persen.
Saat ini, total investor perempuan di pasar modal mencapai sekitar 476.772 orang.
Pertumbuhannya lebih cepat dibandingkan dengan pertumbuhan investor laki-laki.
Sementara pertumbuhan jumlah investor laki-laki dalam empat tahun terakhir hanya 71 persen menjadi 629.115 investor.
Meski dari sisi pertumbuhan investor pasar modal sangat tinggi, secara umum, tingkat literasi keuangan perempuan terutama di daerah, masih tergolong cukup rendah.
Padahal, di zaman yang terus berkembang ini, perempuan dituntut untuk lebih cerdas dalam mengelola keuangan, salah satunya melalui investasi pasar modal.
Perempuan sebagai bendahara keuangan dalam rumah tangga, bisa menata masa depan yang lebih baik secara finansial.
Terlebih, dengan investasi, juga bisa membantu menekan faktor terjadinya inflasi.
Direktur Utama Reliance Sekuritas Indonesia (RELI), Anita mengatakan, para ibu yang lebih banyak menghabiskan waktu di rumah, bisa memanfaatkan waktu senggang untuk belajar dan praktik investasi.
Sambil menonton TV, bisa investasi dengan membeli saham secara online.
Apalagi sekarang ini investasi saham, beli atau jual, bisa dengan mudah dilakukan dari gadget.
"Para Kartini zaman sekarang, harus melek investasi, terutama saham. Karena selain untuk menekan inflasi, juga untuk persiapan finansial di masa depan," ucap Anita, kepada media, Rabu (25/4/2018).
Reliance, juga aktif melakukan sosialisasi edukasi pasar modal kepada kaum hawa di berbagai cabang yang tersebar di daerah.
Baca: Warga Sempat Berebut Rembesan Minyak Sebelum Terjadi Ledakan