TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Otoritas Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan terjadinya serangkaian peristiwa serangan teror bom di Surabaya, tidak berdampak pada terganggunya perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia.
Direktur Utama BEI Tito Sulistio menyatakan, kondisi likuiditas pasar masih terjaga dengan baik. Hal itu terlihat dari rata-rata frekuensi harian yang tetap berada di kisaran 300 ribu kali. Ia juga menyebut, kepercayaan pelaku pasar masih tinggi.
“Kondisi pasar sangat likuid, sebanyak 85 persen saham diperdagangkan hari ini,” kata Tito saat ditemui di Bursa Efek Indonesia, Sudirman, Jakarta Selatan, Senin (14/5/2018).
BEI, kata Tito juga memastikan kinerja anggota bursa (AB) atau emiten tidak terganggu dengan adanya aksi teror tersebut. Bahkan, emiten di sektor consumer produk menunjukkan peningkatan menjelang bulan puasa.
“Emiten semuanya bilang bisnisnya berjalan seperti biasa, apalagi consumer product naik, menuju bulan puasa, lebaran naik," imbuhnya.
Untuk diketahui, Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan sore ini, melemah 9,6 poin atau setara 0,16 perse n ke level 5.947,15 poin.
Sebelumnya, pagi tadi indeks dibuka terkoreksi ke level 5.933,46 poin dan sempat mencatatkan level terendahnya di posisi 5.853,43 poin. Terpantau sebanyak 8,49 miliar unit saham diperdagangkan dengan transaksi senilai Rp 8,60 triliun dan frekuensi sebanyak 338,915 kali.
Sebanyak 134 saham menguat, 238 saham melemah dan 125 saham bergerak stagnan.