Laporan Reporter Tribunnews, Syahrizal Sidik
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat kembali menunjukkan pelemahannya pada perdagangan Rabu (16/5/2018).
Merujuk pada data Bloomberg, di awal perdagangan mata uang garuda kembali tersungkur ke level Rp 14.070 per dolar AS dari posisi penutupan dagang kemarin Rp 14.037 per dolar AS.
Day range rupiah berada pada kisaran Rp 14.070 per dolar AS hingga Rp 14.097 per dolar AS. Pelemahan rupiah sejak awal tahun sebesar 3,56 persen.
Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada menjelaskan, rupiah kembali tertekan imbas defisitnya neraca perdagangan Indonesia pada April 2018 sebesar 1,63 miliar dolar AS. Jika dibandingkan pada Maret 2018, kondisi ini berbanding terbalik di mana neraca dagang surplus sebesar 1,09 miliar dolar AS.
Baca: Bengkel Reparasi Bus di Bekasi Terbakar, 4 Unit Bus Pariwisata Gosong Terpanggang
Baca: Pengemudi Bus Peserta Safety Driving Jasa Marga yang Lolos Tes Dapat Sertifikat dari IDDC
Selain itu, kata Reza, pelaku pasar juga mengantisipasi beberapa data ekonomi AS lainnya yang dapat berpotensi membuat laju dolar AS kembali menguat.
“Pelemahan pada Rupiah dimungkinkan dapat kembali terjadi seiring minimnya sentimen positif,” terang Reza dalam risetnya.
Ia mengestimasikan, Rupiah akan bergerak pada kisaran support Rp 14.044 dan resisten Rp 14.000 per dolar AS.