Sebelum menjabat sebagai Deputi Gubernur, Perry menempati posisi Asisten Gubernur untuk perumusan kebijakan moneter, makroprudensial dan internasional. Jabatan tersebut diemban setelah menjadi Direktur Eksekutif Departemen Riset Ekonomi dan Kebijakan Moneter.
Sebelum itu, Perry sempat menduduki posisi penting sebagai Direktur Eksekutif di International Monetary Fund (IMF), mewakili 13 negara anggota yang tergabung dalam South-East Asia Voting Group.
Perry juga dikatakan Maruarar merupakan satu-satunya calon tinggal gubernur BI yang diajukan Presiden Jokowi. Karena memiliki komunikasi politik yang baik dengan DPR, Perry langsung dipilih secara aklamasi.
"Pak Perry memiliki kemampuan komunikasi yang baik terhadap semua pihak. Ini akan menjadi daya tarik dan saya yakin pasar akan merespon positif," katanya.
Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Tito Sulistio meyakini gubernur Bank Indonesia (BI) yang baru Perry Warjiyo dapat menunjukkan, meyakinkan dan membuktikan ke masyarakat bahwa nilai fundamental rupiah tidak selemah seperti sekarang ini.
Otoritas moneter harus dapat tampil secara “ charming” dan menunjukan wibawanya.
“Kelemahan dampak faktor paikologis dan persepsi ( lemahnya fundamental rupiah) jangka pendek ini harus dilawan dengan wibawa hadirnya otoritas moneter,” ujar Tito.
Menurutnya, fundamental ekonomi Indonesia relatif stabil. Terjadinya pelemahan rupiah belakangan ini lebih disebabkan adanya perception dan situasi psikologis di global yang menekan perekonomian.
"Jadi fundamental ekonomi kita saat ini ditekan oleh persepsi," ujarnya. (*)