Baca tanpa iklan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan pemerintah akan terus menjaga nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, secara jangka menengah dan panjang.
Menurutnya, sentimen pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS setiap harinya selalu ada, baik itu pernyataan dari Presiden Amerika AS Donal Trump, kebijakan negara Tiongkok, maupun kebijakan European Central Bank (ECB).
Baca: Kejuaraan Pacuan Kuda Paku Alam Cup: Jendri Turangan Terjatuh dari Kuda Masih di ICU RS Bethesda
"Ini terus dinamis (pergerakan rupiah), dan kita akan respon tapi tidak harian, tapi kita jaga dari sisi jangka menengah-panjang," ujar Sri Mulyani di komplek Istana Negara, Jakarta, Senin (25/6/2018).
Mantan Direktur Bank Dunia itu menjelaskan, upaya pemerintah menjaga rupiah tetap stabil yaitu dengan melaksanakan APBN secara baik, menjaga inflasi tetap terkendali dan memperbaiki pertumbuhan ekonomi.
"Jadi kita tidak merespon setiap hari, namun kita melakukan monitoring dan evaluasi secara bersama-sama," tutur Sri Mulyani.
Mengutip Bloomberg hari ini, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS sekitar pukul 13.05 WIB berada pada posisi Rp 14.148 atau melemah 0,44 persen dari posisi penutupan perdagangan kemarin Rp 14.086 per dolar AS.