TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Kementerian Pertanian meyakini dengan adanya kemitraan Industri Pengolahan Susu (IPS) dan Importir dengan peternak sapi perah lokal bisa memenuhi target susu nasional pada 2020.
Target tersebut yakni Susu Segar Dalam Negeri (SSDN) yang bisa bisa menopang 40 persen kebutuhan susu nasional. Saat ini, Kementan telah menerima total 36 proposal kemitraan dari 44 IPS dan Importir pada awal April 2018.
"Proposal yang masuk saat ini, mulai diimplementasikan hingga tahun 2019 nanti. Kami kejar terus implementasinya sejak ditetapkannya Permentan pada tahun 2017 lalu. Oleh karenanya kami optimis target 40 persen SSDN di 2020 bisa tercapai," kata Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan Kementerian Pertanian Fini Murfiani, dalam keterangannya, Rabu (11/7/2018).
Fini menambahkan, Kementan akan menurunkan tim ke setiap target kemitraan untuk membantu finalisasi kontrak dan kemitraan antara IPS dan Importir dengan peternak sapi perah lokal.
"Kami sudah menurunkan tim untuk memberi masukkan, melakukan monitoring, dan menghitung nilai tiap kontrak antara IPS dan Importir dengan peternak sapi perah lokal," ujar Fini.
Selain itu, tim Kementan akan memastikan bahwa kemitraan yang dijalankan sesuai dengan kebutuhan dan berimplikasi jelas pada peningkatan produksi serta kualitas SSDN.
Menurutnya, saat ini kemitraan yang paling banyak dipilih oleh IPS antara lain pelatihan peternak sapi perah lokal, dan pembangunan lokasi desa susu yang terintegrasi.
"Pemanfaatan SSDN juga jadi kewajiban bagi IPS. Sementara untuk Importir yang masih baru menjalin kemitraan, banyak memilih program sosialisasi produk susu berbasis SSDN serta bantuan bibit sapi unggul," kata Fini.