"Insya Allah untuk proses dan progres proyek, kami akan melaksanakannya secara profesional. Jika ada masalah di konsorsium, kami tidak bisa mendalaminya. Sebab urusan kami dengan anak usaha. Adapun konsorsium dan pihak asing itu satu bagian sendiri," ungkap Sofyan.
Megaproyek tetap jalan
PT PLN menegaskan, megaproyek ketenagalistrikan 35.000 (MW) tidak terganggu, meski salah satu proyeknya yaitu Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Riau-1 terjerat kasus hukum.
Sofyan Basir mengatakan, PLTU Riau 1 berkapasitas 2 x 300 MW akan beroperasi pada tahun 2023. Proses pembangunannya saat ini baru tahap awal pembentukan konsorsium.
Jika proyek tersebut gagal, maka PLN bisa mengulang kembali dengan proses cepat.
Sebab, proyek ini merupakan penunjukan langsung, yang dilaksanakan anak usaha PLN, yakni PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB). "Ini pelaksananya anak usaha yang terlibat dengan mitra lainnya," tuturnya.
Sofyan mengungkapkan, proyek PLTU mulut tambang Riau-1 belum tahap pembangunan fisik, termasuk penetapan lokasi lahan tambang yang akan dibanggun PLTU.