Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Harga minyak dunia terus melambung bahkan mencapai level 80 dolar AS per barrel.
Untuk mengatasi perubahan tersebut, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan menyarankan agar diterapkan price ceiling atau atau batasan harga untuk subsidi solar.
Jonan menyebutkan kisaran subsidi paling tertingginya adalah Rp 2.500 per liter sedangkan saat ini subsidinya Rp 500 per liter yang rencananya ditambah Rp 1.500 per liter untuk tahun depan.
"Subsidi solar, nanti dikasih ceiling, bisa sampai 2.500 itu tergantung harga minyak dunia," ungkap Jonan di Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan komisi VII, DPR RI, Kamis (19/7/2018).
Nantinya besaran subsidi bisa dikaji per bulan yang juga mengikuti fluktuasi harga minyak.
Baca: Dibanderol 13 Juta, Sebandingkah Memiliki OPPO Find X?
"Ini bisa dievaluasi memakai bulanan. Jadi dikasih range. Tergantung harga minyak," kata Jonan
Sebelumnya, Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Askolani menyebutkan pihaknya belum bisa memastikan waktu pasti realisasi subsidi solar.
Askolani memastikan, meski ada tambahan subsidi solar jadi Rp 2.000 per liter, tidak mengubah postur APBN yang ada saat ini menjadi APBN Perubahan.
"Ya mekanisme biasa, seperti biasanya saja. Nanti disiapkan pemerintah," kata Askolani di DPR, Rabu (11/7/2018).