Laporan Reporter Tribunnews, Syahrizal Sidik
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Pergerakan kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat pada perdagangan akhir pekan, Jumat (27/7/2018) diprediksi menguat.
Analis Senior CSA Research Institue Reza Priyambada menilai, masih adanya imbas sentimen positif dari dalam negeri yang dibarengi dengan terapresiasinya mata uang Euro terhadap dolar AS memberikan peluang pada rupiah untuk dapat kembali melanjutkan kenaikannya.
“Laju kurs upiah masih bergerak positif imbas adanya sentimen pertemuan antara Presiden Trump dengan Presiden Komisi Uni Eropa untuk membahas kesepakatan tarif dagang di antara keduanya,” kata Reza.
Dari dalam negeri, Pemerintah yang akan berupaya menggenjot ekspor untuk mengantisipasi adanya perang dagang AS-China dan mengatakan ekonomi Indonesia memiliki fundamental yang cukup kuat; serta penilaian BI terhadap inflasi yang akan bertahan di level 3 persen, cukup membantu rupiah bertahan positif.
Baca: Suami Boleh Beda Parpol, Istri Anggota DPR Ini Tetap Kompak di Urusan Silaturahim
“Diperkirakan rupiah akan bergerak di kisaran 14.460-14.450,” jelas Reza.
Data kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia, kemarin rupiah ditutup menguat ke posisi Rp 14.443 per dolar AS dari posisi Rabu (25/7/2018) di level Rp 14.515 per dolar AS.