"Banyak orang yang tidak merasa kebutuhan mendatang itu penting dan mengambil keputusan keuangan yang kurang tepat yaitu dengan menjadikan hutang sebagai solusi (untuk mendapatkan sesuatu)," tambah Teguh yang juga merupakan financial planner.
Menurutnya, setiap orang mampu menabung.
Beberapa hal yang perlu dilakukan adalah melakukan perencanaan mendatang seperti rencana pendidikan anak, dana pensiun, rencana memiliki mobil hingga rencana melakukan perjalanan atau traveling.
Setidaknya, mereka harus menyisihkan 20 sampai 30 persen dari pendapatan yang ia punya atau minimal 10 persen.
Teguh melanjutkan, hal yang tak kalah penting untuk membuat seseorang terdorong menabung adalah mengenal produk keuangan.
Mengenal produk keuangan membuat orang tahu jenis tabungan apa yang sesuai dengan kemampuannya.
Agar lebih terdorong dan semangat untuk menabung, seseorang harus mengenal produk keuangan atau jenis-jenis tabungan yang bisa diikuti.
Hal tersebut kemudian dijelaskan oleh Sugeng Mujiyanto, Branch Operational Head di sebuah bank swasta di Solo, Jawa Tengah.
Dia menguraikan beberapa jenis tabungan yang bisa diikuti oleh kalangan tertentu.
Sebab, menurutnya siapapun bisa memiliki tabungan, tak terkecuali bayi yang baru lahir sekalipun.
"Menabung dan membuka tabungan bisa dilakukan oleh siapapun, bahkan untuk bayi yang baru mendapatkan akta kelahiran," ujarnya saat ditemui Tribunnews.com Senin (30/7/2018).
Beberapa jenis tabungan yang bisa diikuti oleh beberapa kalangan di antaranya sebagai berikut.
1. Tabungan anak di usia mulai 0 tahun
Ternyata, bayi baru lahir di usia 0 tahun sudah bisa membuka tabungan.