News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Harga Komoditi Tambang Membaik, Bisnis Pembiayaan Alat Berat Ikut Menggeliat

Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Trakindo utama meluncurkan hydraulic excavator kelas 20 ton generasi terbaru ke pasar Indonesia, masing-masing Caterpillar 320 GC dan Caterpillar 320.

Laporan Reporter Kontan, Umi Kulsum

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sektor komoditas yang mulai bergairah sejak akhir tahun lalu membawa berkah bagi permintaan alat berat. Bisnis pembiayaan dan asuransi di segmen ini pun ikut terungkit.

Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Dody Achmad Sudiyar Dalimunthe mengatakan, kenaikan pertumbuhan pembiayaan untuk kendaraan alat berat pasti akan turut menaikkan permintaan asuransi juga.

Sebab, agunan kendaraan pasti akan diasuransikan oleh pelaku multifinance.

Adapun asuransi alat berat bisa ada di lini bisnis asuransi kendaraan bermotor maupun di asuransi rekayasa yang ditawarkan oleh pelaku asuransi kerugian.

"Menggeliatnya sektor komoditas lini bisnis kendaraan bermotor dan rekayasa diprediksi masih akan tumbuh positif sampai akhir tahun ini," kata Dody kepada Kontan.co.id, Jumat (10/8/2018).

Baca: Dinobatkan Jadi Miss Auto Show 2018, Begini Ekspresi SPG Cantik Vivian Wijaya

Baca: Saran Ahli Gizi: Susu Kental Manis Aman Dikonsumsi Asal Jangan Berlebihan

Secara total AAUI sendiri memprediksi bisnis asuransi umum masih akan tumbuh 10%. Pun demikian di semester kedua ini diproyeksikan masih akan naik di nominal tersebut dengan melanjutkan tren di semester I 2018.

"Alat berat ini banyak jenisnya dan masing-masing memiliki karakteristik risiko berbeda. Ini adalah tantangan bagi underwriter untuk dapat mengontrol risiko tersebut sebelum penerbitan polis," ujarnya

Sekedar informasi, sampai kuartal pertama lalu, premi dari lini bisnis asuransi kendaraan tumbuh 16,9% menjadi Rp 4,79 triliun. Sedangkan asuransi rekayasa atau engineering juga naik dua digit 36,7% ke posisi Rp 656,82 miliar.

 
 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini