News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kepala Bappenas Yakin Investor Global Lebih Memihak Indonesia daripada Turki

Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Fajar Anjungroso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro berdiskusi dalam Forum Dialog dengan tema 'Menghitung Dampak Ekonomi Asian Games 2018', di Jakarta, Minggu (13/05/2018). Dengan menjadi tuan rumah Asian Games, akan memberikan dampak positif bagi Indonesia, baik dari sisi ekonomi maupun non-ekonomi. TRIBUNNEWS/HO

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro berharap pelemahan nilai lira turki terhadap rupiah karena adanya konsolidadi investor global hanya berlangsung sementara saja.

Pasalnya, Indonesia dan Turki memiliki perbedaan yang signifikan dari sektor pertumbuhan ekonomi meskipun sama-sama sebagai emerging market atau negara berkembang.

"Yang penting kita lihat beberapa hari kedepan, apakah tren rupiah akan membaik kembali dan kemudian orang larinya hanya pada Turki atau kita dianggap sama dengan Turki," kata Bambang saat ditemui di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (13/8/2018).
 
Bambang menjabarkan perbedaan tersebut terlihat dari independensi Indonesia terhadap bank sentral.

Kemudian dari besaran inflasi, Indonesia dinilai lebih unggul dengan capaian Indonesia hanya satu digit saja sedangkan Turki mencapai dua digit. 

Baca: Studi Ilmiah Bilang Jelek-jelekin Mantan Bisa Bikin Seseorang Move On

"Tapi perkiraan saya, kita dianggap beda karena kita punya independensi bank sentral. Kedua kita juga inflasi lebih baik. Turki inflasi double digit, sedangkan kita inflasi cuma sekitar  tiga sampai empat persen ini buat perbedaan yang luar biasa," ujar Bambang.

Sebelumnya, Mebteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan, meski rupiah melemah, kondisi ekonomi masih kuat.

Sri Mulyani mengatakan, saat ini kondisi ekonomi masih kuat yang didukung oleh capaian Pertumbuhan Ekonomi kuartal II yang mencapai 5,27 persen.

"Untuk Indonesia sendiri di minggu ini sebetulnya dari sisi good news-nya adalah, PE kita di kuartal II cukup kuat, dan itu dorong oleh konsumsi, kita tetap mengatakan investasi dan ekspor perlu di pacu," ujar Sri Mulyani.

Mengacu data Bloomberg, posisi Rupiah pada pembukaan dagang melemah ke posisi Rp 14.579 per dolar AS. Hari ini Rupiah bergerak pada kisaran Rp 14.544 hingga Rp 14.617 per dolar AS.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini