Perajin Tusuk Sate Karawang Tingkatkan Kapasitas Produksi Lewat Pemakaian Teknologi Baru
Jawa Satu Power (JSP) melakukan pendampingan kepada puluhan pengrajin tusuk sate di Desa Cilamaya dan Mekarmaya
Penulis: Choirul Arifin
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, KARAWANG - Perkumpulan untuk Peningkatan Usaha Kecil (Pupuk) bersama PT Jawa Satu Power (JSP) melakukan pendampingan kepada puluhan pengrajin tusuk sate di Desa Cilamaya dan Mekarmaya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.
Pendampingan ini untuk mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat yang terdampak pembangunan PLTGU Jawa Satu Power melalui program Livelihood Restoration Project (LERES) berupa pemberian insentif teknologi mesin pembersih bambu dan penyediaan bahan baku bambu untuk 51 perajin.
Baca juga: YouTube Shopping Hadir di Indonesia, Ancaman terhadap Pelaku UMKM?
Program penyediaan bahan baku bambu ini dimulai sejak Maret 2024 untuk parapengrajin tusuk sate yang tersebar di tiga dusun. Rinciannya, 6 pengrajin di Dusun Tanggul Pertamina Desa Cilamaya, 35 pengrajin di Dusun Karanganyar Desa Cilamaya, dan 9 pengrajin di Dusun Karanganyar Desa Mekarmaya.
Fadhil dari PT Jawa Satu Power mengatakan, fokus utama dari program ini adalah meningkatkan efisiensi proses produksi tusuk sate dengan teknologi tepat guna.
Melalui program ini, usaha yang dgeluti para pengrajin tusuk sate makin berkembang dan berdaya saing tinggi di pasar, serta meningkatkan kesejahteraan melalui penerapan teknologi produksi yang lebih efisien.
Baca juga: Berdayakan UMKM Lokal, Katering PON XXI Berkontribusi Bagi Perekonomian Daerah
"Teknologi pembersih bambu ini mampu mengolah 1 bambu dengan kemampuan maksimal 1 jam untuk meningkatkan produktivitas para pengrajin, menekan biaya produksi, sehingga memberi dampak positif jangka panjang," ujarnya, Sabtu, 21 September 2024.
Kepala Bidang Pemberdayaan UMKM Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Karawang, Agus Jaelani menjelaskan di program Leres, para pengrajin juga mendapatkan pelatihan manajemen keuangan usah. "Program ini sangat tepat sasaran dan kami dari dinas koperasi siap mendukung keberlanjutannya,” kata Agus.
Baca juga: Prioritaskan Edukasi, Direktur Utama BRI Sunarso Bagikan 5 Jurus Dorong UMKM Indonesia Maju
Wardam, salah satu perajin tusuk sate mengatakan, pemakaian teknologi mesin pembersih bambu membantu mempercepat produksi dan menekan biaya produksi.
"Kami tidak perlu lagi mengeluarkan biaya besar untuk menyewa mesin dari luar. Pekerjaan kami jadi lebih cepat dan hasilnya lebih banyak,” kata dia.