Laporan Reporter Tribunnews, Syahrizal Sidik
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Laju Rupiah pada perdagangan Selasa (14/8/2018) diprediksi kembali melanjutkan pelemahannya.
Analis Senior CSA Research Institue Reza Priyambada menilai, pelemahan tersebut imbas sentimen masih melemahnya mata uang Lira Turki hingga 40 persen secara tahunan dan mata uang Euro yang membuat pergerakan dolar AS kian menguat.
Pelaku pasar, sambung Reza, masih bereaksi negatif atas berita di pekan sebelumnya di mana dirilis penurunan cadangan devisa dan melebarnya defisit neraca pembayaran pada triwulan kedua 2018 menjadi 8 miliar dolar AS, menyentuh 3 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).
Akibatnya, pelaku pasar cenderung meningkatkan permintaannya terhadap dolar AS.
Ia mengestimasikan, laju Rupiah akan bergerak di kisaran Rp 14.622 - Rp 14.580 per dolar AS.
Baca: Putin Terbang ke Jerman Temui Merkel Bahas Hubungan Konflik Suriah dan Rekonsiliasi Ukraina Timur
“Diharapkan aksi jual dapat lebih terbatas agar Rupiah tidak melemah lebih dalam,” jelas Reza.
Untuk diketahui, pada penutupan perdagangan kemarin, Senin (13/8/2018) Rupiah anjlok ke posisi Rp 14.608 per dolar AS. Dengan posisi tersebut, depresiasi Rupiah sejak awal tahun tercatat sebesar 7,80 persen.