TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kota Malang di Jawa Timur kini terus menggeliat seiring dengan pengembangan sektor infrastruktur yang juga sudah menyentuh wilayah ini.
Pembangunan ruas jalan tol baru Pandaan-Malang untuk mengatasi kemacetan parah di jalan arteri Surabaya-Malang membuat bisnis properti di Malang makin bergairah.
Sejumlah grup pengembang lokal dan nasional menggarap proyek properti di wilayah ini. Salah satu grup pengembang properti besar yang sudah masuk adalah Grup Ciputra.
Malang menjadi kota kedua yang dibidik grup usaha properti yang didirikan Ir Ciputra ini setelah sebelumnya sukses mengembangkan proyek properti berskala kota, Citra Raya di Surabaya Barat.
Di Malang, Grup Ciputra menggarap hunian berkonsep urban resort CitraGarden City di atas lahan seluas 100 ha dengan kontur berbukit di timur Kota Malang dan saat ini dalam fase pertama pengembangan, mengutilisasi 50 ha lahan untuk sekitar 500 unit hunian kelas menengah yang terbagi dalam 9 cluster.
Yance Onggo, Associate Director PT Ciputra Residence dalam perbincangan dengan Tribunnews baru-baru ini menuturkan, geliat proyek infrastruktur seperti jalan tol Pandaan-Malang yang tersambung sampai Kota Surabaya dan rencana perluasan Bandara Abdulrachman Saleh menjadi bandara internasional ikut mengerek naiknya harga lahan di Kota Malang.
Baca: Marsha Aruan Deg-degan dan Takut Terbalik Saat Dipercaya Kibarkan Bendera di Dalam Air
"Malang punya potensi pasar properti terbesar kedua setelah Surabaya. selain destinasi wisata, pusat pendidikan dan perdagangan, Malang makin berperan di bisnis properti karena akses infrastruktur seperti jalan tol Pandaan-Malang, Bandara Abdulrachman Saleh serta infrastruktur di dalam kota yang dikembangkan," ungkap Yance Onggo.
Mengimbangi pembangunan ruas tol Pandaan-Malang, dia menambahkan, Pemerintah Kota Malang saat ini juga sedang menyiapkan perluasan Jalan Mayjen Sungkono dan Jalan Ki Ageng Gribig. Bandara Abdulrachman Saleh akan berada satu jalur dengan koridor utama di Malang Timur.
Yance menambahkan, dukungan infrastruktur semacam itu akan mendorong sektor properti makin menggeliat di wilayah Malang Raya.
"Semua ini akan memberikan dampak signifikan dan menjadikan kawasan Malang Timur area paling prospektif di Malang ke depannya," ungkap Yance.
"Kalau pembangunan di sektor infrastruktur meningkat, sektor properti biasanya yang akan melaju duluan, dan sektor ini akan memberikan efek berganda ke sektor ekonomi lainnya," imbuhnya.
High rise atau landed house?
Yance menyatakan, bagi Grup Ciputra, saat ini bukan momen yang tepat untuk membangun hunian high rise seperti apartemen mahasiswa yang saat ini banyak dibangun developer nasional di tengah Kota Malang.
Karenanya, pihaknya memilih hunian landed house dengan konsep ruban resort di proyek CitraGarden City di timur Kota Malang dengan memaksimalkan pemanfaatan kontur lahan yang berbukit sebagai keunikannya serta kualitas udara yang lebih baik.
"Kita tidak bangun apartemen di sini karena lokasi kita kebetulan tidak berdekatan dengan kampus dan pusat komersial. Tapi karena lahan kita mencapai 100 ha, dimungkinkan kita membangun apartemen ke depannya," ungkap Yance Onggo.
Yance menyatakan, menjadi magnet kuat buat penghuni, pengembangan CitraGarden City akan didukung dengan fasilitas EcoClub tematik dengan beragan wahana bernuansa resor pegunungan. Antara lain fasilitas kebugaran indoor dan outdoor, area outdoor yoga. kiddle pool, olympic pool, kawasan pedestrian dan hutan kota.
Area EcoClub akan menjadi town center yang akan dilengkapi dengan restoran, hotel dan area komersial lain.
"Kita selalu pertimbangkan STP, segmentasi, targetting dan positioning. Kalau soal branding, kita di grup Ciputra selama ini tidak mengalami kendala," lanjut Yance.
Yance menambahkan, di proyek Ciputra yang ditangani selama ini, mayoritas konsumen membeli melalui skema cash bertahap. "Biasanya mencapai lebih dari 60 persen. Sisanya lewat KPR," ungkap Yance.