Laporan Reporter Kontan, Kiki Safitri
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Uji coba Mass Rapid Transit (MRT) yang dilakukan di Jakarta dijadwalkan akan dilakukan selama tiga bulan. Menurut Direktur Utama PT MRT William P Sabandar, proses pengujian MRT ini akan dilakukan hingga akhir tahun 2018 dan pada awal kuartal pertama 2019 direncanakan akan mulai beroperasi.
“Proses ini akan berjalan sampai dengan akhir Desember dan kita akan mulai fase yang namanya trial run atau uji coba operasi. Uji Coba ini akan berlangsung selama 3 bulan,” ungkap William di Stasiun MRT Bundaran HI, Kamis (23/8/2018).
PT MRT Jakarta lakukan uji coba System Acceptance Test (SAT) persinyalan yang telah dimulai sejak 9 Agustus 2018 lalu.
Baca: IHSG Berbalik Melemah di Perdagangan Sesi Pertama
Persinyalan yang menggunakan rangkaian kereta pertama MRT Jakarta akan menggunakan lajur Depo Lebak Bulus menuju Stasiun Bundaran Hotel Indonesia, dan kembali ke Depo Lebak Bulus melalui jalur up-track yang sama.
“Bagian yang sudah di kerjakan ini adalah bagian dari proses yang dinamai dengan testing and commissioning. Pengujian dan pemeriksaan menurut sistem yang akan mengecek seluruh perincian sistem mulai dari rel kereta dan kemudian power,” ungkapnya.
Kehadiran MRT juga memberikan manfaat tambahan selain sebagai moda transportasi masal.
Beberapa manfaatnya seperti perbaikan kualitas udara serta solusi mengatasi kemacetan dengan cara mengubah gaya hidup masyarakat Jakarta dari penggunaan kendaraan pribadi ke transportasi publik.