TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Total aset Jasa Marga tercatat tumbuh 10,5 persen selama semester I 2018 menjadi sebesar Rp 87,5 triliun dibandingkan posisi aset perseroan di akhir 2017.
Jasa Marga juga berhasil menjaga pertumbuhan EBITDA. Di semester I tahun 2018, EBITDA mencapai Rp 2,9 triliun atau tumbuh 10,4% dibanding periode yang sama tahun 2017.
Sementara laba bersih semester I 2018 tercatat sebesar Rp1,05 Triliun, naik tipis 2,9% dibanding periode yang sama tahun 2017.
Desi Arryani, Direktur Utama Jasa Marga dalam paparannya usai RUPSLB di Jakarta, Rabu (5/9/2018) menyatakan, selama semester I tahun 2018, Jasa Marga telah menyelesaikan pembangunan 61,25 km jalan tol dan sudah beroperasi.
Rinciannya:
1. Ruas Tol Ngawi-Wilangan sepanjang 52 Km terdiri dari:
a. Seksi Interchange Ngawi-Klitik (Ngawi) sepanjang 4 Km, yang dioperasikan PT Jasamarga Solo Ngawi
b. Seksi Klitik (Ngawi)-Wilangan sepanjang 48 Km, yang dioperasikan PT Jasamarga Ngawi Kertosono Kediri
2. Ruas Tol Bogor Ring Road Seksi 2B (Kedung Badak-Simpang Yasmin) sepanjang 2,65 Km
3. Ruas Tol Gempol Pasuruan Seksi Rembang-Pasuruan sepanjang 6,6 Km
Baca: Refly Harun Dicopot dari Kursi Komisaris Utama Jasa Marga
Hingga Agustus tahun 2018, Jasa Marga telah menambah 45,97 km jalan tol baru, melalui pengoperasian ruas tol Solo-Ngawi Seksi Kartasura-Sragen sepanjang 35,22 lm dan Ruas Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi Seksi Simpang Susun Tanjung Morawa- Simpang Susun Parbarakan sepanjang 10,75 km.
Latihan Soal & Jawaban PKN Kelas 1 SD Bab 2 Semester 1 Kurikulum Merdeka, Aku Anak yang Patuh Aturan
40 Soal Sumatif Bahasa Indonesia Kelas 4 UTS Semester 1 Kurikulum Merdeka 2023 Lengkap Kunci Jawaban
"Dengan tambahan lebih dari 100 km jalan tol operasi baru hingga akhir Agustus, saat ini Jasa Marga total telah mengoperasikan 787,5 km jalan tol di Indonesia atau menguasai market share sebesar 65% dari total jalan tol beroperasi di Indonesia dan 80% dari total volume transaksi," sebut Desi Arryani.
Baca: Gandeng Gudang Garam, Jasa Marga Kembangkan Proyek Properti 200 Ha di Kawasan Bandara Kediri
Desi juga menyebutkan, hingga akhir 2018, Jasa Marga menargetkan sekitar 200 Km tambahan ruas jalan tol beroperasi.
Di tengah masa ekspansi, Jasa Marga juga harus menjaga struktur permodalan dan kinerja Perseroan. Tidak ada acara lain, selain melakukan berbagai strategi inovasi pendanaan.
Baca: Duh Asyiknya! Keluarga Asal Pondok Cabe Pelesir Setahun Penuh Keliling Indonesia Naik Truk Caravan!
Di semester I tahun 2018, Jasa Marga telah menerbitkan Reksa Dana Penyertaan Terbatas (RDPT).
Dengan diterbitkannya skema pendanaan yang baru, Jasa Marga telah membuka potensi pasar baru dalam bidang pendanaan.
Jasa Marga juga melepas kepemilikan minoritas saham di PT Jakarta Lingkar Baratsatu (JLB) yang mengoperasikan Ruas Tol JORR W1 (Penjaringan-Kebon Jeruk).
Baca: Hari Ini Bank-bank Besar Sudah Jual Dolar di Level Rp 15.000
Pelepasan saham sebesar 19,05% merupakan upaya Jasa Marga untuk mendapat tambahan pendanaan untuk mendukung ekpansi Perseroan.
Selain pengoperasian jalan tol, Jasa Marga juga meningkatkan bisnis usaha lain seperti layanan transaksi dan layanan lalu lintas melalui PT Jasamarga Tollroad Operator (JMTO); layanan pemeliharaan dan konstruksi jalan tol melalui PT Jasamarga Tollroad Maintenance (JMTM).
Selain itu, Jasa Marga juga meningkatkan investasi properti dan peningkatan Tempat Istirahat dan Pelayanan (TIP) melalui PT Jasamarga Properti (JMP).
Dari sisi pengembangan usaha lain, Jasa Marga mentargetkan pengembangan usaha lain memberikan kontribusi 20% dari total pendapatan usaha Jasa Marga.
RUPSLB siang tadi membahas dua agenda utama, yakni evaluasi kinerja semester I/2018 dan pergantian pengurus. Evaluasi kinerja semester I tahun ini merupakan tindak lanjut permintaan Menteri BUMN Rini M Soemarno.