Laporan Wartawan Tribunnewas.com, Yanuar Nurcholis Majid
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Bakal Cawapres Sandiaga Uno menyebut, tren terus melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS tidak semata karena faktor tekanan eksternal, tapi juga disebabkan oleh adanya faktor krisis kepercayaan pada diri masyakarat Indonesia.
Sandiaga yang juga seorang pengusaha ini menjelaskan, banyak pelaku ekonomi yang saat ini menurun kepercayaannya terhadap nilai rupiah.
"Jadi tidak perlu ditakuti-takuti, karena yang saya lihat ini adalah krisis kepercayaan. Masyarakat dunia usaha tuh enggak percaya sama rupiah kita. Jadi ini kita perlu dibangkitkan rasa percaya mereka, rasa confident mereka," ujar Sandiaga, saat ditemui di salah satu mal di bilangan Senayan, Jakarta, Kamis (6/9/2018).
Jika masyarakat semakin tidak percaya terhadap rupiah, Sandiaga khawatir pelemahan kurs rupiah bisa semakin dalam.
"Jadi kalau (masyarakat) semakin bingung, (kurs rupiah bisa) semakin menurun. Aakhirnya kepercayaan kepada rupiah menurun," ujar Sandiaga.
Dimulai dari para pemimpin negeri, Sandiaga mengajak masyarakat Indonesia melakukan sesuatu yang sederhana untuk bersama-sama menjaga stabilitas ekonomi Indonesia.
"Tunjukkan sesuatu hal yang simpel saja. Tunda dulu bepergian ke luar negeri, karena kalau ke luar negeri itu biayanya mahal. Tunda dulu beli barang branded goods (barang mahal) dari luar negeri," ujar Sandiaga.
"Mungkin nanti kasihan juga yang di mal, tapi ini kan hanya menunda dulu untuk sementara. Habis itu baru kita dorong penguatan ekonomi kita," sambungnya.
Laju kurs rupiah sempat berbalik menguat pada pembukaan perdagangan Kamis (6/9/2018) pagi ke posisi Rp 14.875 per dolar AS dari posisi pelemahan sebelumnya di level Rp 14.938 per dolar AS.
Berdasarkan data Bloomberg, hari ini kurs Rupiah bergerak pada kisaran Rp 14.875 hingga Rp 14.890 per dolar AS.