Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - General Manager PLN Wilayah NTB, Rudi Purnomoloka, memastikan pembangunan pembangkit listrik proyek 35 ribu Mega Watt (MW), di Lombok, Nusa Tenggara Timur (NTB) tidak terganggu oleh bencana gempa.
Rudi mengungkapkan, proyek pembangkit bagian dari program 35 ribu MW harus tetap berjalan, meski di wilayah Lombok telah terjadi gempa bumi. Penundaan pada proyek akan menyebabkan kerugian.
Baca: Sopir Ambulans Tabrak Dua Pemotor Hingga Tewas Ditangkap, Pelaku Lebih Dari Dua Orang
"Proyek 35 ribu MW harus tetap jalan, kalau sudah dimulai harus jalan, nggak boleh ditunda, kalau ditunda rugi," ujar Rudi di Lombok Utara, NTB, Rabu (12/9/2018).
Saat ini, Rudi mengungkapkan bahwa salah satu pembangkit bagian 35 ribu MW yang sedang dibangun di Lombok adalah, Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) peaker berkapasitas 150 Mega Watt (MW).
"Dari 35 ribu MW salah satunya PLTMG 150 MW, itu mesin gas peaker," ungkap Rudi.
Menurut Rudi, PLTMG 150 MW tersebut akan beroperasi tepat waktu sesuai rencana pada awal 2019, pembangkit yang dibangun PLN tersebut terdiri dari tujuh unit mesin pembangkit.
"Dalam waktu dekat peaker 150 MW PLTMG. Rencananya COD awal 2019," tutur Rudi.