Laporan Reporter Kontan, Lidya Yuniartha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Persiapan Pertemuan Tahunan IMF-World Bank 2018 yang akan diselenggarakan di Bali pada 8 hingga 14 Oktober mendatang sudah mencapai 96 persen.
Ketua Pengurus Panitia Harian Pertemuan Tahunan IMF-World Bank 2018 Susiwijono Moegiarso menjelaskan, sisa 4% lagi lebih ke penyelesaian penyiapan infrastruktur IT dan audio visual dan penyelesaian konversi kamar hotel menjadi ruangan kantor.
"Untuk IT dan AV sebenarnya sudah hampir semuanya terpasang. Sisanya 4% adalah mengejar penyelesaian konversi kamar hotel menjadi offices. Ini sudah hampir selesai, tapi kami belum berani bilang 100%, karena harus kita cek lagi kelengkapannya," tutur Susiwijono, Senin (1/10/2018).
Untuk penyelenggaraan pertemuan tahunan IMF-World Bank ini, terdapat 597 kamar hotel yang akan dikonversi menjadi ruangan kantor.
Jumlah ruangan kantor yang sudah disewa oleh negara peserta adalah 148 ruangan atau sekitar 96% dari total 154 alokasi ruangan yang disewakan.
"Sisanya 443 ruangan office, kita gunakan untuk panitia sosial, pihak IMF dan world bank," tambah Susiwijono.
Selain acara yang diselenggarakan pemerintah, Susiwijono pun berpendapat banyak pihak swasta yang juga menyelenggarakan acara lain. Karena itu, dia berharap adanya pertemuan tahunan IMF-World Bank ini akan mampu menggerakkan ekonomi di Bali.
Baca: TCL Kenalkan TV Android dengan Pilihan Layar 49 dan 55 Inci
Adanya bencana alam yang melanda beberapa wilayah di Indonesia tak luput dari perhatian. Bahkan, dilakukan assessment atas ketahanan gempa di hotel dan di venue.
Susiwijono menerangkan, melalui hasil assessment tersebut ditunjukkan bahwa semua struktur venue, office dan hotel dalam kondisi yang baik.
Susiwijono mengatakan, adanya bencana di Palu dan Donggola diharapkan tak menjadi penghalang pertemuan tahunan ini.
Menurutnya, selain acara ini baik untuk perekonomian di wilayah tersebut, akan ada pembahasan terkait risiko penanganan bencana di pertemuan tahunan ini.