Laporan Reporter Tribunnews, Syahrizal Sidik
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat yang akhir-akhir ini menembus level psikologis Rp 15.000 per dolar AS direspon pelaku industri di Indonesia.
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) menyiasati pelemahan rupiah dengan menggenjot mengekspor semen ke berbagai negara.
Di antaranya, Srilanka, Tahiti, Timor Leste, Tonga, Uni Emirat Arab, Yaman, Filipina, China. Selain negara tersebut SMGR juga mengekspor ke Australia, Austria, Maldives, India dan Bangladesh.
“Semen Indonesia sebagai salah satu BUMN mendukung kebijakan pemerintah untuk turut serta menggiatkan ekspor sebagai jawaban atas pelemahan ekonomi global belakangan ini,” kata Direktur Utama Semen Indonesia, Hendi Prio Santoso, dalam keterangan resminya, Kamis (4/10/2018).
Baca: Prabowo Tak Tolerir Kebohongan, Silakan Polisi Proses Hukum Ratna Sarumpaet
Hendri menuturkan, untuk lebih meningkatkan penjualan di pasar ekspor, Semen Indonesia akan memperkuat jaringan ekspor di negara-negara tujuan serta menjajaki berbagai negara lainnya dan ikut aktif dalam kegiatan misi dagang.
Hingga akhir 2018, Semen Indonesia menargetkan penjualan ke pasar ekspor sebanyak 3,2 juta ton.
Sepanjang Januari sampai Agustus 2018, SMGR telah mencatatkan penjualan ekspor sebesar 1,99 juta ton atau tumbuh 42,7 persen dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar 1,39 juta ton.
“Pencapaian penjualan ekspor Januari sampai Agustus 2018 membuktikan bahwa kualitas produk yang dihasilkan Semen Indonesia telah diakui serta memiliki daya saing tinggi,” tandas Hendri.